Daur Ulang Sampah Bisa Menghidupkan Perekonomian Warga



JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep ekonomi circular dinilai dapat menyelesaikan permasalahan pengolahan sampah.

 Sampah-sampah yang di daur ulang bisa menghidupi pekerja informal dengan angka yang cukup signifikan.

 Sekretaris Jenderal Indonesian Plastics Recyclers (IPR) Wilson Pandhika menuturkan, mendaur ulang sampah plastik juga bisa menghasilkan produk yang sustainable yang memiliki nilai ekonomi.  

“Potensi rupiah yang dihasilkan dari daur ulang plastik selama ini relatif baik dan menarik. Hal tersebut terlihat dari industri dan ekosistemnya yang telah ada lebih dari 30 tahun memberikan lapangan pekerjaan dan menghidupi banyak orang di Indonesia,” kata Wilson, Selasa (3/9/3019).

 Di Jakarta sendiri ada 25.000 jiwa yang menggantungkan hidup dari sampah. Berdasarkan data dari Ikatan Pemulung Indonesia, di Bantar Gebang ada sekitar 7.000 tenaga kerja yang mengantungkan hidup dari sampah. 

Nilai perputaran ekonomi yang dihasilkan dari sampah plastik bernilai sekitar Rp 6,5 miliar. Ada sekitar 50.000 orang yang mendapatkan penghasilan dari sampah plastik. “Kantong kresek, katanya enggak bisa didaur ulang dan lainnya. Padahal nilai perputaran ekonomi dan data sosial sangat signifikan, inilah mengapa daur ulang sampah akan lebih baik jika manajemen yang digunakan dengan circular economy,” ucap Wilson. 

Menurut Wilson, Industri daur ulang plastik di Indonesia dimulai pada tahun 1970an dan industri ini di dominasi oleh sektor informal (pemulung) yang berkembang secara mandiri karena para pemulung melihat adanya manfaat ekonomi.

Sumber:Kompas.com
Share:

Recent Posts