Jokowi Ingatkan Resesi Ekonomi 1,5 Tahun Lagi: Jadikan Peluang

TEMPO.COJakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pada potensi resesi ekonomi segera tiba. Di depan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jokowi meminta agar setiap pengusaha bisa memanfaatkan situasi ini.
"Sudah sering saya katakan bahwa ekonomi dunia penuh dengan ketidakpastian. Perang dagang, tekanan eksternal baik berupa kemungkinan potensi resesi pada 1-1,5 tahun yang akan datang, sudah mulai dihitung-hitung oleh para pakar," kata Jokowi saat membuka Munas HIPMI ke-16, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.
Bahkan beberapa negara lain sudah mulai masuk ke fase resesi ekonomi. Indonesia harus siap menghadapi agar tak terdampak dengan situasi ini. Jokowi meminta resesi ini bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha.
"Bahkan dengan situasi itu, kita bisa mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga bisa menguntungkan negara kita," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan revolusi konsumen di Indonesia terjadi secara nyata. Pada 2020, Jokowi mengatakan di Indonesia akan ada 141 juta penduduk yang naik kelas naik kelas menjadi middle class consumer.
"Dibanding 5 tahun yang lalu, jumlahnya 70 jutaan. Artinya telah terjadi peningkatan lebih dari 100 persen. Ini besar sekali. Inilah bukti adanya revolusi konsumen," kata Jokowi.
Selain itu, sebaran konsumen juga lebih merata. Jika lima tahun lalu hanya 25 Kabupaten/Kota yang memiliki konsumen kelas menengah lebih dari 500 ribu, maka pada 2020, Jokowi mengatakan jumlahnya akan meningkat menjadi 54 Kabupaten dan Kota.
Jokowi berkali-kali mengingatkan agar situasi ini dihadapi dengan penuh kehati-hatian. Situasi ini akan membuat Indonesia lebih atraktif bagi investasi bisnis global.
"Apalagi dalam situasi perang dagang dna ancaman resesi. Magnet konsumen kita akan semakin kuat. Ini akan menarik investasi bisnis dunia untuk datang ke Indonesia," kata Jokowi.
Sumber;Tempo.co
Share:

Recent Posts