Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Bergerak Melorot ke Zona Merah

Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tertekan mengawali awal pekannya di pasar saham hari ini. IHSG berpotensi terkonsolidasi melemah dengan support di level 6.143-6.318.
"Pasar masih akan mencermati kesepakatan perang dagang antara AS dan China. Minggu lalu pasar di warnai harapan yang turun naik terkait kesepakatan perang dagang," tutur Direktur Utama Investa Saran Mandiri, Hans Kwe, dalam risetnya Senin (21/10).
Sementara itu, menurutnya, pasar kini menjadi lebih khawatir karena Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kenaikan tarif Desember terhadap produk China akan dilakukan jika kesepakatan tidak tercapai.
"Pejabat AS dan China mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kesepakatan dapat dicapai. China masih menginginkan adanya putaran pembicaraan selanjutnya, sebelum Presiden Xi Jinping menandatangani fase pertama kesepakatan," ujarnya.
Seirama, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper mengungkapkan IHSG pada hari masih akan diwarnai oleh sentimen global. "Selain sentimen global, pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh rilis beberapa data perekonomian dan juga aksi profit taking," kata dia.
Di tengah pelemahan ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan terkoreksi di rentang support 6.167-6.180 dan resistance 6.202-6.123.
Beberapa saham rekomendasi dari analis hari ini ialah saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Kemudian saham di IHSG seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), hingga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts